BARRU- Untuk keduakalinya sejak pandemi corona di Indonesia, Kabupaten Barru selalu mendapat kepercayaan dari Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam kampanye jaga pangan Indonesia.
Pasca-memasukkan Barru bersama 10 daerah lainnya di program panen bersama sekira se-bulan lalu, kini Kementerian Pertanian (Kementan) menunjuk lagi kabupaten berjuluk “Kota Hibridah” itu di kegiatan penanaman benih padi, Selasa (12/05/2020).
Melibatkan 15 kabupaten/kota di Indonesia di penanaman benih padi, Syahrul Yasin Limpo mengurai, bila gerakan yang dilakukan ini merupakan salah satu bentuk keseriusan dan kesiapan pemerintah dalam menjaga pangan di musim kemarau.
"Menghadapi kemarau yang panjang sesuai rekomendasi BMKG, setelah covid 19 akan ada krisis pangan dunia. Dengan adanya program ini, mudah-mudahan krisis pangan tdk menyentuh masyarakat indonesia,”kata mantan Gubernur Sulsel dua periode ini melalui video conference.
Sementara itu, Bupati Barru Suardi Saleh yang turut melalukan penanaman padi di Dusun Lapao Desa Binuang Kecamatan Balusu, menunjukkan kesiapan daerahnya sebagai salah satu kabupaten penyuplai beras di Indonesia.
Sambil menunjukkan sinergitas kampanye gerakan tanam serentak bersama segenap unsur di Kecamatan Balusu, dan melibatkan Kelompok Tani Mattiro Pura, Suardi Saleh menyampaikan laporan ke Menteri Pertanian.
Bersama Dandim 1405 Mallusetasi Ali Syahputra Siregar, Kepala BPS Barru Siswanto, Suardi Saleh berkomitmen untuk mempercepat penanaman pada musim tanam gaduh dengan target tanam seluas 8.797 hektar.
Selain itu, Suardi Saleh juga menyampaikan keluhan dan kendala yang sering dihadapi para petani. Seperti permasalahan baku sawah yang membutuhkan bantuan berupa pompa air, pembuatan sumur tanah dalam dan dangkal, serta mesin pengolahan tanah.
Sekadar diketahui, Gerakan Tanam Serentak di musim tanam 2020 dilakukan secara bersamaan dengan 15 daerah di Indonesia. Barru ditunjuk mewakili provinsi Sulawesi Selatan.##
(Humas Barru)
Posting Komentar untuk "Selama Pandemi Corona, Barru Selalu Dapat Kepercayaan Kementerian Pertanian"